Srawung Tirtomoyo: Bentuk Implementasi Pengenalan Budaya Kepada Anak-anak

Srawung Tirtomoyo adalah sebuah kegiatan budaya yang menjadi puncak acara dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diinisiasi oleh dua kelompok mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya, yaitu kelompok 39 dan 40.

Program PKM ini dilaksanakan dari tanggal 10 Juli hingga 7 Agustus 2025, dengan tujuan utama untuk memperkuat identitas budaya lokal serta menumbuhkan rasa cinta terhadap tradisi di kalangan generasi muda.

Acara ini tidak hanya menjadi bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat, tetapi juga sebagai ruang pertemuan antara nilai-nilai tradisional dan semangat kebersamaan antarwarga.

Salah satu program unggulan dalam kegiatan ini adalah Kelas Budaya (KEBUD) dan Taman Budaya yang dimulai pada tanggal 20 Juli hingga 2 Agustus 2025. Kelas ini dibagi menjadi tiga jenis pembelajaran, yaitu kelas karawitan, kelas tari, dan kelas mendongeng.

Anak-anak yang mengikuti kelas ini mendapatkan pelatihan secara intensif langsung dari mahasiswa PKM. Mereka tidak hanya belajar tentang seni pertunjukan, tetapi juga nilai-nilai budaya Jawa yang terkandung dalam setiap gerak tari, alunan karawitan, dan lakon drama yang mereka perankan.

Antusiasme anak-anak dalam mengikuti Kelas Budaya sangat tinggi. Waktu luang mereka dimanfaatkan untuk belajar kesenian lokal, yang selama ini mungkin jarang mereka temui di sekolah formal.

Melalui proses ini, mereka tidak hanya mengenal budaya leluhur, tetapi juga membangun kebanggaan terhadap warisan budaya sendiri.

Hasil dari proses belajar ini kemudian ditampilkan dalam pentas Srawung Tirtomoyo yang dilaksanakan pada 3 Agustus 2025, hari Minggu, sebagai acara puncak.

Dalam pentas ini, anak-anak tampil membawakan pertunjukan hasil dari kelas karawitan, tari, dan drama, yang mengundang antusiasme warga sekitar.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menjaga keberlangsungan budaya lokal agar tetap hidup di tengah arus modernisasi yang terus berjalan.